Mobil Matic Antara Gaya Hidup dan Kebutuhan
Mobil Matic Antara Gaya Hidup dan Kebutuhan
Walaupun perekonomian sekarang sedang terasa lesu betul. Sehingga banyak penurunan daya beli masyarakat dimana-mana. Nyatanya tak menyurutkan langkah masyarakat Indonesia untuk membeli mobil.
Disini kita melihat bahwa kebutuhan akan mobil sangat tinggi banget. Mobil seperti menjadi kebutuhan utama bagi orang-orang yang punya mobilitas tinggi. Utamanya pada mobil matic.
Pembelian masyarakat akan mobil biasanya didasari atas kenyamanan, keiritan bahan bakar, durabilitas bagus, dan harganya yang murah dari mobil tersebut. Jika ada mobil yang memiliki spesifikasi semacam itu biasanya langsung diserbu tanpa ampun.
Mobil LCGC Sebagai Pemicu Banyaknya Orang Membeli Mobil
Mobil LGCG atau yang kerap kali orang-orang menyebutnya sebagai mobil ramah lingkungan memiliki sejumlah daya pikat. Para pembeli mobil seketika langsung terbelalak matanya kalau lihat mobil jenis ini.
Berdasarkan Perpu Nomor 41 tahun 2013 mobil LGCG didefinisikan sebagai mobil yang berharga terjangkau, menggunakan tambahan merek Indonesia, serta model yang memiliki kemiripan dengan budaya Indonesia.
Sedangkan untuk mesinya. Mesin harus berada pada ukuran sebesar 1500 cc. Jika persyaratan sesuai Perpu Nomor 41 tahun 2013 dipenuhi oleh produsen mobil, maka mobil tersebut bisa bebas pajak sebesar 0 persen.
Mobil-mobil yang masuk pada spesifikasi ini biasanya jenis mobil metik. Makanya banyak sekali kemudian orang-orang yang berbondong-bondong membeli mobil ini.
Mobil Sebagai Gaya Hidup
Kendati harga murah jadi daya tarik utamanya. Tapi kita juga tak bisa menafikan kenyataan bahwa masyarakat begitu meminati membeli mobil mewah disebabkan karena banyak orang-orang memiliki persepsi bisa bergaya modern kalau sudah pakai mobil.
Adanya fenomena ini tidak hanya terjadi pada satu kalangan saja, namun hampir di semua kalangan masyarakat modern memiliki pola gaya hidup seperti ini.
Contohnya saja pada kehidupan mahasiswa. Saat pagi mereka sibuk berangkat kuliah, setelah selesai dari kegiatan sekolahnya. Mereka biasanya nge-gym atau hangout bareng teman-teman. Sedangkan malamnya digunakan untuk istirahat.
Pola-pola seperti ini juga dilakukan oleh para pekerja. Mereka banyak yang overtime dalam beraktivitas. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi dipenuhi dengan kegiatan super sibuk yang banyak menyita waktu.
Mobilitas yang super tinggi inilah kemudian yang menjadikan masyarakat tidak bisa lepas dari transportasi berupa mobil. Masyarakat seolah-olah butuh kendaraan beroda empat ini, untuk meng-cover segala kesibukannya yang bukan main itu.
Jadi kehadiran mobil sebagai gaya hidup merupakan suatu kenyataan alami yang tidak dapat dibantahkan.
Menggabungkan Gaya Hidup dan Kebutuhan
Kendati gaya hidup dan kebutuhan saling bertolak belakang. Tapi keduanya tetap bisa disatukan.
Gaya hidup dan kebutuhan bisa berjalan beriringan bersama. Misalnya gaya hidup kalian itu menghendaki gaya hidup yang classik, dimana kalian suka dengan hal-hal yang berbau jadul, dan berukuran mini.
Maka tak ada salahnya kalian membeli mobil Mini Cooper sebagai contohnya. Tapi karena kalian menggunakan mobil itu di jalanan pedesaan, bukan untuk drive city maka mau tak mau kalian harus memilih mobil Mini Cooper yang punya silinder lebih besar.
Disinilah kita bisa melihat bahwa antara kebutuhan dan gaya hidup itu harus selaras. Pemilihan mobil berdasarkan gaya hidup tentu itu perlu, agar kita bisa menikmati sensasi mengendarai mobil yang memang jadi kesukaan kita.
Namun pemilihan mobil berdasarkan gaya hidup itu tentunya harus diselaraskan dengan budget, kebutuhan, performa, dan kondisi lingkungan tempat menjalankan mobil itu gimana.
Pertimbangan-pertimbangan ini akan membuat kita menjadi konsumen yang cerdas. Jadi selain memiliki mobil itu sudah pasti akan membuat kita menjadi “Auto-keren” seketika. Kita juga bisa tetap produktif dengan memakai mobil itu.
0 comments